Monday, July 18, 2011
Sinopsis The Great Queen Seon Deok Episode 37
Deok Man bertemu Mi Shil, ia memberi selamat atas pernikahan yang akan datang. Mi Shil berkata Kim Yu Shin sangat ingin segera dilaksanakan. Deok Man tersenyum, Kim Yu Shin harus bertahan. Mi Shil meyakinkan bahwa ia akan memberikan perhatian terbesar pada Kim Yu Shin dan akan membimbingnya menjadi seorang Pungwolju yang paling terpecaya dan terhormat. Deok Man berkata bahwa Kim Yu Shin adalah karakter yang luar biasa baik dalam skill-nya dan temperamennya, itu tidak perlu diragukan lagi. Mi Shil membenarkan, tapi ia juga tidak naif dan berpikir Kim Yu Shin akan benar2 setia padanya. Deok Man mengiyakan itu, mereka akan terlibat dalam pergumulan yang lebih lagi di masa depan, Deok Man mengijinkan Mi shil menarik Kim Yu Shin jauh darinya.
Mi Shil suka dengan pilihan kata2 Deok Man. Deok Man berkata mereka tidak punya pilihan lain. Mi Shil berkata ini adalah semboyan keluarganya untuk melayani penguasa negri ini, ia sudah diajar sejak kecil dan belajar melayani pria. Deok Man mengerti dan ia menghitung ada banyak dari mulai Raja Jinheung, Putra Mahkota Dong Nyun (ayah Raja Jinpyeong), dan Raja Jinji, Mi Shil sudah melayani mereka semua, bahkan untuk Se Jong dan Seol Won Rang dan juga Deok Man mendengar ada beberapa orang lagi hanya ia tidak ingat namanya.
Mi Shil berkata bahwa menggoda pria untuk bergabung dengannya cukup mudah diatur dan dimanipulasi tapi Mi Shil mengingatkan Deok Man, karena Deok Man seonggol tidak akan bisa seperti Mi Shil. Kemudian Mi Shil berpikir bahwa pasti sangat menyenangkan bagi Deok Man jika ia bisa melakukannya. Deok Man tersenyum, kemudian menyatakan rasa terima kasih pada nasihat Mi Shil.
Deok Man meninggalkan kediaman Mi Shil dengan bergegas dan melihat Yu Shin di halaman. Deok Man akan pergi tapi dihadang Yu Shin. Yu Shin ingin berbicara dan menjelaskan pada Deok Man tapi Deok Man memotongnya. Deok Man berkata Kim Yu Shin sudah mengajarinya bahwa melindungi rakyat bukan tugas gampang, Mi Shil menahan pengungsi Gaya, satu2nya cara adalah menerima Kim Yu Shin sebagai kompromi. Deok Man berkata sekarang matanya terbuka.
Deok Man bertanya apa benar tidak ada cara lainnya untuk menyelesaikan masalah ini. Kim Yu Shin mengaku ia juga tidak tahu. Tapi Yu Shin yakin negeri ini belum pernah bersatu dan ia sudah tertawan dengan ide untuk menyatukan negeri ini. Kim Yu shin mengaku ia ingin mencapai ambisi besar itu. Kim Yu Shin berkata ia akan menjadi tokoh militer yang besar dan mengatur strategi lebih baik lagi bahkan yang terbaik lebih daripada Bangsawan Geochilbu, Bangsawan Yi Sabu, atau bahkan Bangsawan Seol Won. Jadi aku harap Putri, kau harus menjadi politisi hebat dan penguasa yang akan melampaui semua Raja seperti Raja Jinheung atau bahkan Mi Shil. Ini adalah satu2nya cara Deok Man dan dirinya akan dapat bertarung dan mengatur hal yang sama bersama.
Deok Man berkata dalam hati, lalu aku..bagaimana dengan aku..bagaimana dengan hatiku dan perasaanku. Deok Man beranjak dan Kim Yu Shin memanggilnya : Kepercayaan antara Raja/Penguasa dengan anak buahnya ..lebih susah dipertahankan daripada cinta antara dua manusia. Kim Yu shin berkata sekarang mereka berjalan melalui jalan yang sulit dan kepercayaan mereka akan diuji lagi. Deok Man sangat tahu itu.
Moon Noh masih bersama yeom Jong dan Bi Dam menguping di luar. Moon Noh minta yeom Jong membuat persiapan. Yeom Jong mengerti dan meyakinkan Moon Noh agar tidakperlu cemas, Moon Noh berterima kasih. yeom Jong berkata ia akan membicarakan mengenai perkembangan Baekje dan Goguryeo nanti. Yeom Jong mengantar Moon Noh keluar. Bi Dam cepat2 bersembunyi agar mereka tidak memergokinya. Sementara itu Mi Saeng minta Chun Chu menunggu, ia membawa Mi Saeng ke rumah Seol Won. Mi Saeng memanggil Seol Won Rang. Kim Chun Chu : jadi ini kediaman Seol Won Rang. Bo Ryang sedang sibuk berdandan dan Seol Won Rang menyaksikan persiapan cucunya.
Bo Ryang : Anak Bo Jong. Cucu Mi Shil dan Seol Won
Mi Saeng masuk dan bertanya apa semua persiapan sudah selesai. Seol Won berkata Mi Shil percaya dengan kemampuan Mi Saeng. Seol Won ragu apa benar Bo Ryang adalah gadis yang disukai Kim Chun Chu. Mi Saeng kesal karena Seol won berpikir seperti itu. Seol Won tertawa bukan begitu katanya, ia hanya ragu karena Bo Ryang masih terlalu muda. Mi Saeng meyakinkan Seol Won tidak perlu cemas. Mi Saeng melihat dandanan Bo Ryang, kemudian ia berkata make-upnya salah, warnanya tidak sesuai dengan wajah Bo Ryang. Harus menyatu dengan warna aprikot. Mi Saeng mengambil kuas dari pelayan dan melakukannya sendiri dan mulai merias Bo Ryang. Setelah ia selesai, Mi Saeng minta Bo Ryang tersenyum, kemudian Mi Saeng mengajarkan Bo Ryang agar tersenyum dengan lembut dan halus seperti Mi Shil jika ia senyum. Bo Ryang minta maaf. Mi Saeng berkata pada Bo Ryang apa ia tahu betapa pentingnya pria yang harus ditemuinya ini. Seol Won Rang sudah mengatakan pada cucunya.
Mi Saeng menekankan Kim Chun Chu sangat penting dan senyum Bo Ryang adalah kuncinya dan bertanya apa Bo Ryang mengerti dan ia harus jelas dan mengerti tugasnya. Bo Jong mendengar bahwa Kim chun Chu tidak akan melakukan sesuatu tanpa tujuan. Dae Nam Bo juga berkata kalau Kim Chun Chu itu luar biasa. Bo Ryang terlihat cemas.
Bo Ryang menampilkan keahliannya memainkan alat musik Gayageum. Kim chun chu terlihat menikmati permainannya. Mi Saeng terlihat senang. Setelah penampilannya, Mi Saeng meminta Bo Ryang duduk dengan mereka dan Mi Saeng bertanya bagaimana penampilan Bo Ryang. Kim Chun chu mengakui Bo Ryang memang ahli bermain musik. Bo Jong berkata putrinya tidak akan sanggup menandingi Mi Saeng. Seol Won Rang menyambung itu tidak perlu disebut lagi. Mi Saeng berkata mereka hanya menyanjungnya saja.
Kim Chun chu terlihat tertarik dengan Bo Ryang dan ia menyadari tatapan Chun chu padanya. Mi Saeng senang sekali karena perjodohannya sukses. Seol Won Rang mengundang Chun chu datang ke kediamannya sesering mungkin. Bo Jong juga berkata ia senang sekali kalau dapat mendengar pengalaman Chun chu di Sui-Cina. Kim Chun chu berkata ia mau saja tapi ia ragu apa pengalamannya dapat dikatakan berharga. Seol Won berkata ia akan selalu diterima disini. Mi Saeng berkata Chun chu harus datang dan menceritakan pada Bo Ryang keadaan di dunia luar. Kim Chun chu berkata ia akan datang. Mi Saeng memuji cucu keponakannya terlihat anggun hari ini.
Moon noh pergi ke kuil dan Bi Dam ingin menemuinya. Penjaga yang mengawal Moon Noh menghentikan Bi Dam. Moon noh melihat itu Bi Dam maka ia meminta mereka membiarkan Bi Dam. Mereka berbicara berdua saja. Bi Dam berlutut dan berkata pada gurunya ia tahu ia banyak kekurangan. Ia tahu gurunya kecewa dengannya. Bi Dam meyakinkan Moon noh mulai sekarang, ia akan melakukan yang terbaik yang dapat ia lakukan, seperti yang Moon noh harapkan. Moon Noh minta Bi Dam melakukannya dan yang terbaik bukan hanya untuk Bi Dam tapi dirinya sendiri juga akan melakukan yang terbaik.
Bi Dam lalu minta buku2nya dikembalikan. Moon Noh mengingatkan Bi Dam bahwa mereka harus meninggalkan tempat ini dan melupakan segalanya dan semuanya dan pergi dengan Moon Noh. Bi Dam berdiri dan bertanya mengapa penerimanya harus Kim Yu Shin. Bi Dam berkata bahwa Moon Noh berkata padanya bahwa lebih besar dari Raja dan lebih lama dari dinasti yang bekuasa bahwa Moon noh sudah menyebutkan itu padanya dan Bi Dam memegang kunci untuk ambisi itu.
Moon Noh ingat saat ia berbicara pada Bi Dam kecil tentang perannya di masa mendatang. Bi Dam bertanya apa benar hal seperti itu ada. Moon Noh menambahkan bahwa penguasa hanya memerintah satu negara tapi penakluk harus menyelesaikan dan menjadi pemersatu kesatuan 3 kerajaan. Bi Dam heran dengan penyatuan 3 kerajaan.
Bi Dam bertanya apa itu akibat dari perkataan gurunya dan apakah gurunya menyadari apa akibat perkataan itu untuknya yang masih anak kecil. Inilah sebabnya ia membunuh banyak orang untuk melindungi buku itu. Ini karena Moon Noh sudah mengatakan padanya dan karena Moon Noh berkata buku itu adalah miliknya. Semua ini karena ia juga ingin mendapatkan pengakuan Moon Noh tapi mengapa sekarang itu menjadi milik Kim Yu Shin. Bi Dam bertanya mengapa bukan orang yang sudah melayani Moon Noh disepanjang hidupnya tapi Kim Yu Shin yang baru saja bertemu Moon Noh.
Moon Noh membentak Bi Dam karena ini adalah niatmu sejak awal dan dengan gampang Bi Dam berpikir bahwa untuk menyenangkan Moon noh adalah dengan membunuh orang. Bagi Bi Dam itu bukan masalah, karena seperti itulah ia...seperti Mi Shil. Buah tidak jatuh jauh dari pohonnya. Moon Noh membuat semua jelas untuk Bi DAm dan langsung berkata bahwa buku itu tidak akan pernah jadi miliknya. Moon Noh memerintahkan penjaga untuk melarang siapapun masuk ke tempat ini. Moon Noh masuk ke kamar belajarnya. Bi Dam berjalan tanpa tujuan dan tanpa belas kasihan membunuh seekor unggas liar.
Raja Jinpyeong bertanya pada Kim Seo Hyeon dan isterinya apa ini satu2nya cara. Kim Seo Hyeon minta maaf bahwa mereka benar2 tidak memiliki jalan dan Putri Man Myeong minta Raja untuk mempertimbangkan situasi mereka sekarang. Raja berkata tidak mungkin tidak memahami kesulitan mereka dan juga Deok Man sekarang lebih introspeksi diri. Kim Seo Hyeon berkata mereka mungkin terikat tali kekeluargaan dengan bangsawan Se Jong tapi tidak mengubah kesetiaan mereka pada Raja.
Resimen Yonghwa sedang berlatih dan Go Do bertanya apa benar Kim Yu Shin membuang Deok Man begitu saja. Guk San heun bertanya bagaimana ini bisa terjadi padahal mereka pernah ingin melarikan diri bersama. Dae Pung menghela nafas apa Deok Man akan baik2 saja dengan insiden ini. Joo Bang berkata ia mulai melihat Kim yu Shin dengan perspektif baru. Salah satu nango berkata ini penghianatan tapi Joo Bag berkata bukan itu yang ia maksud. Kim Yu Shin harus menyingkirkan semua kerumitan ini untuk mengambil jalan yang lebih baik baginya lebih dari masalah pribadinya. Ini adalah yang seharusnya dilakukan seorang pria. Joo Bang berkata tidak peduli bagaimanapun, Kim Yu Shin akan menjadi orang yang besar. (Tirza, now i know why Chun chu trust this guy, he..he). Go Do masih tidak menyukainya. Joo Bang bertanya apa pedagang dari Barat sudah sampai di kotaraja. Joo Bang minta Go Do mengikutinya.
Seo Ji kaget dan takjub atas keputusan Kim Yu Shin atas kasus Wyol Ya. Siapa yang mengira Kim yu Shin akan melakukan ini. Wyol Ya berkata ini adalah bagian dari strategi politik Kim Yu Shin. Apapun itu, Kim Yu shin sudah membela dan menjaga pengungsi Gaya dari semua malapetaka. Meskipun ia sudah bergabung dengan Mi Shil, tidak menimbulkan kerusakan pada kita. Seo Ji berkata biarpun demikian, Kim Yu Shin dan Putri Deok Man memiliki hubungan erat dan insiden ini akan membuatnya sedih. Wyol Ya mengingatkan tidak peduli apa yang terjadi, Seo ji harus mempercayakan nyawanya pada Kim Yu Shin (Tirza; wow..this guy is rock!) Seo Ji setuju dan bersedia menyerahkan nyawanya jika diperlukan. (Tirza, pengorbanan pemimpin akan membuat anak buahnya rela kehilangan nyawanya,)
Ratu Maya mengunjungi Deok Man yang sibuk dengan semua dokumennya. Ratu Maya minta anaknya tidak terlalu sibuk. Deok Man memotong dan berkata pada ibunya bahwa Kim Chun Chu membuatnya khawatir. Kim Chun Chu tidak pernah di istana dan ia menerima laporan kalau Chun Chu tidak pernah menghadiri kelasnya. Ratu membenarkan, bahkan sejak di Sui Cina, ia tidak pernah menunjukkan minat dan akan selalu minta buku baru untuk dibaca sebelum menyelesaikan yang lama. Deok Man berkata ia akan melihatnya sendiri dan meninggalkan kediamannya.
Kim Chun Chu membuka-buka buku dan Al Cheon yang menjadi gurunya. Chun Chu kelihatan bosan dan Al cheon terlihat terganggu. Kim chun Chu meminta buku yang lain. Al Cheon akan memberikan buku yang lain saat ia melihat Kim Chun Chu membuat bola kertas dari lembaran2 buku itu. Al Cheon berkata waktu muda ia dulu memang suka main tapi ini sudah keterlaluan. Al Cheon minta Chun Chu memikirkan ibunya mendiang Putri Cheon Myeong dan bagaimana ia bisa menodai kenangan ibunya. Kemudian Chun chu mengeluarkan bola kertas lagi dari laci dan bertanya apa ini mirip dadu Juryeonggu, dan ia melemparnya ke udara. Al Cheon bertanya bagaimana Chun Chu bisa bertingkah seperti ini. Tidak ada waktu bertindak kekanak kanakan. Deok Man masuk saat Kim Chun Chu melemparkan bola kertas dan Al Cheon memberi salam. Kim Chun Chu menghentikan main2nya.
Deok Man berbicara dengan Chun Chu. Chun Chu pernah berkata bahwa yang berhak mewarisi semua keagungan ibunya bukan Deok Man melainkan Kim Chun Chu. Bagaimana orang yang pernah berkata seperti itu bertindak seperti ini. Kim Chun Chu menghentikan Deok Man. Deok Man sudah membuang waktunya disini dan apa yang ia lakukan adalah urusannya dan minta Deok Man untuk berhenti berlaku seperti ia adalah ibunya. Kim Chun Chu pergi.
Joo Bang mengintip kediaman Deok Man dan melihat So Hwa diluar. Ia minta Go Do untuk bertanya apa So Hwa ada waktu bertemu Joo Bang dan bilang padanya kalau Joo Bang menyukai So Hwa. So Hwa kaget saat Joo Bang menghentikan Go Do. Joo Bang datang dan berharap bisa bertemu Deok Man. So Hwa berkata Deok man sekarang sedang bersama Kim Chun Chu. So Hwa minta Joo bang menunggu karena ia akan mengumumkan kedatangannya. Joo Bang menghentikannya dan memberikan patung kayu berbentuk orang dari Roma.
Joo Bang berkata saat ia pertama kali bertemu Deok Man, Deok Man mengenakan topi dan baju itu. So Hwa membenarkan bahwa orang dari Barat mengenakan baju seperti itu. Joo Bang juga berkata bahwa saat Deok Man masih menjadi Nangdo, ia pernah bercerita pada mereka bahwa saat paling bahagia untuknya adalah saat di padang gurun. So Hwa membenarkan. Joo Bang berkata Deok Man pasti sekarang sedih sekali karena Kim yu Shin. Maka ia membawa boneka kayu ini untuk menghiburnya.
Joo Bang malu2 minta So Hwa memberikannya untuk Deok Man. So Hwa mengucapkan terima kasih pada Joo Bang. So Hwa ingat saat mereka ditangkap, Joo Bang selalu memperhatikannya dan So Hwa belum membalasnya. So Hwa berkata pada Joo Bang bahwa ia sungguh orang dengan hati yang hangat. Joo Bang senang sekali dan tersipu dengan pujian So Hwa.
So Hwa menemui Deok Man, ia melihat Deok Man melamun dan menghapus air matanya. So Hwa berkata bahwa nangdo Joo Bang memberikan boneka kayu ini untuknya. Deok Man langsung mengenali boneka itu. So Hwa menirukan logat Cartan dan berkata lama tidak berjumpa, Deok Man berkata itu paman Cartan. So hwa melanjutkan Deok Man sekarang Putri Silla dan bersumpah bahwa ia akan menjadi pahlawan dan menunjukkan keberanian. Ini benar2 sayang karena pahlawan adalah orang yang kesepian. Deok Man menjadi sedih. Deok Man minta pada So Hwa sekali saja untuk memanggil namanya saja. So Hwa memanggil : Deok Man. Deok Man : Ibu dan berkata ia benar2 tidak memiliki harapan dan sangat sedih karena besok adalah pernikahan mereka. So Hwa memeluk Deok Man.
Pernikahan Kim Yu Shin. Berlangsung megah hanya wajah Kim Yu Shin jauh dari wajah pengantin pria yang bahagia.
Deok Man mengunjungi tanah pertanian di Amnyangju dengan Wyol Ya, Seo ji , dan Al Cheon. Deok Man bertanya apa mereka menyadari apa yang dilakukan Kim yu Shin untuk melindungi rakyat di Amnyangju. Mereka benar mengerti karena Kim Yu Shin menyerahkan tanah ini untuk mereka dan mengubur keinginan pribadinya untuk menyediakan mereka makanan dengan tanah ini. Seo ji bertanya apa harapan untuk mereka. Wyol Ya menyatakan mereka semua akan mengikuti perintah dan instruksi Kim Yu Shin dalam semua hal, baik pertanian, latihan militer atau bahkan menjaga suatu rahasia dan mereka akan mendukung dan mematuhi Kim Yu Shin sampai akhir. Wyol Ya meyakinkan Deok MAn.
Paginya, isteri Kim Yu shin membantunya berpakaian. Bi Dam membakar unggas liar dan ia duduk mengingat percakapannya dengan Moon Noh. Biarpun Bi Dam mengeluarkan seluruh kemampuannya, apa ia dapat melampaui Kim Yu Shin. Moon Noh tidak yakin. Tiba2 makanan Bi Dam jatuh ke api dan gosong.
Moon Noh sedang membawa buku2 saat Bi Dam menemuinya. Bi Dam tampak kesal dan melihat bungkusan di tangan Moon Noh. Bi Dam bertanya apa gurunya sudah melengkapi bukunya. Moon Noh berkata itu bukan urusan Bi Dam dan ia harus melupakannya. Bi Dam bertanya apa Moon Noh benar2 akan menyerahkan buku2 itu pada Kim Yu Shin. Moon Noh diam. Maka Bi Dam berkata jika Moon Noh akan melakukannya maka Moon Noh harus melangkahi mayat Bi Dam dulu. Moon Noh kaget. Bi Dam berkata buku2 itu miliknya dan jika bukan untuknya maka tidak ada orang lain yang boleh memilikinya. Moon Noh berkata bahwa Bi Dam sudah melewati batas kesabaran Moon Noh. Moon Noh berkata orang seperti Bi Dam tidak punya hak atas buku2 ini. Bi Dam bertanya bukankah hak2 itu dimungkinkan oleh pengajaran gurunya.
Moon Noh berkata apa ia sudah mengajar Bi Dam untuk membunuh. Moon Noh minta Bi Dam minggir. Bi Dam menolak dan Moon Noh minta Bi Dam memberi jalan dan Bi Dam balik membentak dia tidak akan mengalah. Moon Noh tahu bahwa Bi Dam akan selalu menjadi pisau pemotong tanpa pegangan dan jika ada orang yang mencoba menggunakan pisau itu maka ia akan terluka. Moon Noh terlalu berharap pada seseorang. Jika ada yang harus melakukannya maka hanya Moon Noh yang harus menghancurkan pisau itu dengan tangannya sendiri. Moon Noh bertanya apa itu yang Bi Dam harapkan. Bi Dam menantang Moon Noh untuk datang dan menghancurkan pisau itu seperti yang Moon Noh katakan dan Bi Dam menghunus pedangnya dengan marah. Bi Dam mengucapkan terima kasih pada Moon Noh atas semua pengajarannya dan ia tidak akan lupa. (Tirza: ini kalimat Mi Shil saat di depan mayat Raja Jinheung...persis..)
Moon Noh meletakkan buku2 itu dan bersiap bertempur dengan Bi Dam. Saat keduanya bertempur, semua jurus dan goresan pedang mereka sangat mematikan. Keduanya ahli pedang tingkat tinggi, hanya...Moon Noh sudah tua dan Bi Dam masih kuat dan muda. Moon Noh menggunakan jurus2 taichi, Moon Noh mampu membaca setiap gerakan Bi Dam dan mematahkan setiap jurusnya. Kemudian..saat mereka bertempur seseorang menembakkan senjata rahasia ke arah leher Moon Noh dan Moon Noh langsung jatuh karena racun. Bi Dam mendekati Moon Noh dan ia melihat bayangan orang yang lari. Moon Noh pingsan.
Penyerang itu melapor ia sudah melakukan tugasnya pada Yeom Jong. Bi Dam membawa Moon Noh mencari pengobatan. Bi Dam melupakan buku2 itu dan Yeom Jong mengambilnya dan melarikan diri. Bi Dam menggendong Moon Noh di punggungnya dan lari, ia tergelincir dan menjatuhkan Moon Noh di tanah dan ia mengangkatnya lagi ke punggung. Moon Noh berbisik ini sudah terlambat untuknya. Bi Dam menolak menerima kenyataan dan ia terus mencari pertolongan untuk gurunya. Moon Noh dengan nafas terakhirnya bertanya mengapa Bi Dam tidak mengambil buku2 itu tapi justru menggendongnya. Bi Dam berkata ia masih dapat mencari bantuan untuk Moon Noh. Moon Noh mengaku ia bukan guru yang baik untuk Bi Dam. Bi Dam menggelengkan kepalanya, Moon Noh berkata Bi dam mungkin benar, ia takut dengan Bi dam. Moon Noh berkata ia tidak memberi kesempatan lagi dengan karakter Bi DAm atau mencoba untuk memperbaiki dan membimbingnya menjadi lebih baik.
Semua yang Moon Noh lakukan hanya menekannya. Moon noh memegang dengan penuh kasih sayang wajah Bi Dam dan meminta maaf padanya. Moon Noh berkata ia akhirnya mengerti apa yang ia rasakan dalam hatinya tapi sudah terlamabt dan bagaimanapun ia tetap berterima kasih. Moon Noh mengeluarkan surat dan memberikannya pada Bi Dam dan minta ia ke Seorabeol untuk menjadi Hwa rang kemudian mengikuti Kim Yu Shin memimpin dan mendukung Puteri Deok Man dan dengan lembut memegang wajah Bi Dam tidak peduli apa kata orang lain, Bi Dam adalah murid Moon Noh dan ..Moon Noh menghembuskan nafas terakhir di pelukan Bi Dam.
Bi Dam mencoba memanggil gurunya tapi tidak ada jawaban dan menggoyang tubuh gurunya untuk membuka matanya dan menangis atas kepergian gurunya.
Kim Yu Shin mengajar Kim Chun Chu berlatih pedang. Tentu saja tuan muda kita ini ogah-ogahan. Kim Yu Shin menunjukkan beberapa cara memegang pedang, bahwa cara ini hanya akan melukai pergelangan tangannya dan tangan dan tidak memberikan kekuatan pada tangannya dan gunakan tekanan yang lembut saja. Kim Chun Chu berkata ini sangat susah dan ia ingin istirahat. Kim Chun Chu kembali duduk dan Kim Yu Shin berkata bukankah ia baru saja mulai. Jika Kim Chun chu tidak bisa naik kuda atau menggunakan pedang, bagaimana ia dapat melindungi dirinya sendiri. Kim Chun chu memberikan gambaran, jika seseorang memanjat pohon tinggi-tinggi hanya kematian yang menunggunya jika kamu jatuh. Mengayunkan dan menggunakan pedang seperti ksatria dan dengan pedang kau akan menemukan kematianmu. (Tirza; oya..ada tertulis: Barangsiapa menggunakan pedang, akan binasa oleh pedang, berarti Chun Chu pernah dengar ini..could be..)
Kim Yu Shin berkata mati dengan pedang adalah kehormatan bagi Hwarang. Kim Chun Chu berkata itu benar2 bodoh jika ia percaya untuk mendapat kehormatan hanya dengan jasa di medan perang. Kim Chun Chu berkata ia tidak melihat akan ada perang dan tidak melihat alasan untuk mempelajari ini. Kim Yu Shin berkata jika ada musuh yang akan menyerang Kim Chun Chu di medan perang apa Chun Chu akan diam saja. Dan berkata pada penyerangnya bahwa ia tidak bisa berkelahi dan memohon musuh untuk mengampuninya. Bagaimana ia bisa dianggap pria sejati. Kim Yu Shin memberikan pedang pada Chun Chu untuk berlatih. Kim Chun Chu menyingkirkan pedang itu dan berdiri.
Kim Chun Chu berkata ia dengar Kim Yu Shin ada saat ibunya meninggal. Ada rumor juga bahwa sebenarnya Kim Yu Shin akan dijodohkan dengan ibunya. Tapi setelah pernikahan Kerajaan gagal, kemudian Kim Yu Shin mencoba menjadi menantu Kerajaan dengan menikahi Putri Deok Man, tapi meskipun demikian ia tidak berhasil juga, dan akhirnya menikah dengan keluarga Mi Shil dan bergabung dengannya. Kim Yu Shin berkata ini tidak seperti seorang pria. Kim Chun Chu berkata lalu apa yang dapat dilakukan seseorang untuk memiliki kekuasaan jika bukan dengan ikatan pernikahan dan koneksi. Kim Yu shin bertanya apa maksud Kim chun Chu. Kim Chun Chu berkata orang seperti Kim yu shin seperti mengail di air keruh. Apa yang Kim yu Shin perlihatkan dalam Bi Jae benar2 senjata terbesar Kim Yu Shin.
Yu Shin ingat dengan perkataan Putri Cheon Myeong saat masih muda, saat ia pertama kali bertemu dengannya. Kim Yu shin ingat bahwa Kim Chun Chu memiliki kemiripan cara berbicara dan mimik dengan Cheon Myeong dan Kim Yu Shin tersenyum menyadarinya.
Kim Chun Chu bertanya apa kekurangan itu yang membawa hati orang pada Yu Shin. Cheon Myeong juga sama. Kim Chun Chu tanya jika itu adalah rencananya untuk bertahan di Seorabeol. Cheon Myeong muda menebak bahwa itu adalah rencana Yu Shin untuk membuat kagum nangdonya. Kim Chun Chu merasa aneh melihat Kim yu shin hanya melihat dan tersenyum padanya. Kim Yu Shin teringat Putri Cheon Myeong. Kim Yu Shin berkata ia tahu seseorang yang mengatakan hal yang persis sama padanya.
Kim yu Shin menyiapkan Hwa Rang untuk festifal Ga Bae. (festival pertengahan musim gugur), Kim yu Shin memilih Hwarang dari setiap propinsi untuk diperkenalkan di Seorabeol. Bo Jong berkata ini tradisi di Hwa Rang. Tapi Kim Yu shin akan meningkatkan jumlah Hwarang yang dipilih dua kali dari sebelumnya. Kapten yang lain meragukan keputusan Yu Shin. Seok bum berkata jika jumlah Hwarangnya meningkat, maka mereka akan kalah dari mereka, maka apa istimewanya 10 pasukan elite hwarang di Seorabeol. Kim Yu Shin berkata ia juga akan mengijinkan jumlah Hwarang di seorabeol.
Banyak kapten Hwarang yang mengomel tidak puas. Seok bum berkata Kim yu Shin sama sekali tidak peduli. Bagaimana dengan gaji, tunjangan, dan senjata untuk jumlah yang begitu besar. Deok Man berkata mereka akan didukung oleh Kerajaan. Deok Man memberikan tugas ini pada Chil Sook untuk menyeleksi orang-orang dengan kemampuan terbaik. Chil Sook mematuhinya. Chil Sook mengatakan bahwa Gukseon pergi lagi. Deok Man melihat bangku Moon Noh yang kosong. Deok Man berkata Chil Sook juga perlu menggantikan tugas2 Gukseon. Deok Man percaya Chil Sook sanggup melakukannya. Tiba-tiba Bi Dam masuk dengan mengenakan seragam Hwarang. Semua kapten Hwarang bertanya apa yang dilakukan Bi Dam di sini. Bi Dam berlutut di hadapan Putri dan memberi salam, memperkenalkan diri : hamba Bi Dam dari resimen Munmyeong Ji Do memberi hormat pada Putri. Deok Man minta Bi Dam menjelaskan.
Kim Yu Shin bertanya apa Guk Seon ada. Bi Dam berkata gurunya sudah kembali ke Taebaeksan. Bi Dam menmberikan surat dari Moon Nh dan memberikannya pada Chil Sook, yang memberikannya pada Deok Man. Deok Man membacanya dan Bi Dam berkata bahwa gurunya sudah mengakuinya secara resmi sebagai pewarisnya itulah sebabnya ia kembali ke Seorabeol dan akan melakukan tugas gurunya. Deok man memberikan surat Moon Noh pada Chil Sook. Bo Jong berkata Bi Dam tidak memiliki nangdo atau bawahan. Bi Dam berkata ia akan membangun nangdo. Seok Bum bertanya apa surat itu asli dan benar tulisan Moon Noh. Bi Dam minta Seok bum tidak merendahkan nama dan reputasi gurunya.
Mi shil mendapat laporan dari Chil Sook bahwa Bi Dam membawa surat dari Moon Noh yang mengakui Bi Dam sebagai Hwarang. Chil Sook berkata itu tidak diragukan lagi memang tulisan tangan Moon Noh. Seol Won Rang bertanya lalu apa yang terjadi dengan Moon Noh. Chil Sook berkata ia kembali ke Taebaeksan. Mi Shil berkata Moon Noh sudah kembali ke Taebaeksan dan ia hanya mengirim Bi Dam tapi ia tidak ada.
Yeom Jong senang dia mendapat buku Moon Noh dan ia menutup wajahnya dengan kain saat Bi Dam datang dengan pedang bernoda darah. Yeom Jong mendengar langkah kaki dan bertanya siapa itu dan mau apa. Bi Dam diam saja dan menendang kursi, Yeom jong tanya ada apa dan tidak ada jawaban, kemudian yeom Jong membuka kain dari wajahnya dan duduk saat ia melihat Bi Dam dengan baju dan pedang bernoda darah. Yeom jong tanya siapa Bi Dam dan bagaimana ia bisa masuk. Bi Dam berubah sedikit gila dan ingin Yeom Jong menebak, darah di tangannya ini bukan miliknya, Bi Dam tanya kira-kira ini darah siapa ya..
Yeom jong berteriak pada orang2 dan minta bantuan tapi tidak ada jawaban. Bi Dam berkata Yeom Jong benar memanggil nama orang itu, karena darah mereka ada di tangannya. Yeom jong lari ketakutan. Bi Dam gampang sekali menyusulnya dan menunjukkan pedangnya yang bernoda darah dan berkata yang mengetahui lokasi kuil dan mengetahui isi buku itu hanya ada 2 orang yaitu mereka. Kemudian Bi Dam berkata bahwa orang yang membunuh gurunya bukan dirinya, jadi itu pasti Yeom Jong, apa benar demikian?
Yeom Jong tertawa dan bertanya mengapa ia datang mencampuri urusan orang dan melakukan pembunuhan masal, hanya untuk buku itu atau untuk membalaskan kematian gurunya. Bi Dam menjawab demi keduanya. Yeom Jong berkata jika Bi Dam mau membunuhnya , Bi Dam tidak akan menemukan buku itu, tapi sepertinya dia tidak peduli sedikitpun, bahkan jika Bi Dam tidak dapat menemukan buku itu, dia sudah menikmati kesenangan membunuh Yeom Jong.
Bi Dam menarik kerah baju Yeom Jong dan akan menebas leher Yeom Jong saat Yeom Jong tertawa bahwa jika Bi Dam berharap akan dapat memuaskan keinginan balas dendamnya, tapi bukankah kemudian Bi Dam sendiri dapat dituduh membunuh Moon Noh dan lalu apa bedanya mereka berdua. Yeom Jong berkata, mengapa mereka tidak duduk dan mendiskusikan mengenai buku itu. Bi Dam mendesak Yeom Jong mengambil buku itu dan Yeom Jong tanya mengapa ia terus mendesaknya. Bi Dam tetap mendesak dan mengarahkan pisau yang dapat mengenai tenggorokan Yeom Jong kapanpun. Yeom Jong tertawa untuk mengalihkan perhatian Bi Dam. Bi Dam berkata jangan bertingkah bodoh atau mencoba lari.
Yeom Jong tertawa setelah apa yang ia saksikan siapa yang mau cari gara-gara dengan Bi Dam. Yeon Jong mengantar Bi Dam ke koridor dan berkata buku itu ada di sini. Kemudian Bi Dam melihat bola kertas keluar dari sebuah ruangan dan Bi Dam terperanjat. Yeom Jong berkata bahwa Bi Dam terlalu menakutkan sesuatu yang tidak berarti. Bi Dam memungut bola kertas itu dan membukanya, ia kaget sekali, itu adalah halaman dari topografi 3 negara yang disusun Moon Noh, ia melumpuhkan Yeom jong dengan pukulan di perutnya.
Bi Dam masuk ke ruangan itu dan terkena lemparan bola kertas dan melihat seseorang mengenakan anting, kemudian ia melihat meja penuh bola kertas dibuat dari buku Moon Noh. Kemudian ia ingat ada seseorang yang pernah datang mencari Yeom jong dan anak buah yeom jong menunjukkan anting. Bi Dam mengeluarkan pisaunya dan mengarahkannya pada Kim Chun Chu yang menutupi wajahnya dengan lembaran kertas dari buku Moon Noh dan Bi Dam berhenti.
Kim Chun Chu menurunkan kertasnya dan bertanya apa kertas2 ini milik Bi Dam dan Bi Dam mengarahkan pisau ke arah leher Kim Chun Chu. Kim Chun Chu tersenyum pada Bi Dam.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment